Get me outta here!

Rabu, 18 Oktober 2017

Keindahan Kota Bandung

1.ikon keindahan teknologi terapan - jembatan surapati  Hasil gambar untuk jembatan surapati Jembatan Pasupati dibangun mulai Oktober 2001 dan mulai digunakan untuk umum hari Sabtu, 25 Juni 2005. Dana yang diperlukan sekitar Rp 278 Milyar.

Bagian jembatan Pasupati yang melayang di atas Sungai Cikapundung merupakan tipe jembatan Cable-Stayed Bridge, yaitu jembatan yang ditopang dengan satu atau lebih tiang utama, dan kabel-kabel besar yang menahan badan jembatan.

Dilihat dari sangkutan kabel pada tiang utama, maka jembatan tersebut termasuk dalam tipe Harp (harpa). Disebut demikian karena titik-titik tumpu kabel pada tiang terletak menyebar, tidak pada satu titik saja di puncak tiang seperti pada tipe Fan.

Dilihat dari jumlah dan bentuk sangkutan kabel di kedua sisi tiang yang tidak simetris (sisi Barat 2x5=10; sisi Timur 1x9=9), maka selanjutnya jembatan ini tergolong ke dalam tipe Asymetrical Harp.


 2.ikon keindahan asimilasi budaya - jalan bragaHasil gambar untuk jalan braga Jalan Braga mungkin nama jalan paling terkenal di Kota Bandung. Pada awal tahun 1900-an, Jalan Braga masih berupa jalan tanah dengan pepohonan dan rumah gaya Hindia Timur. Beberapa dasawarsa kemudian atau pada pertengahan tahun 1930-an, Jalan Braga telah berkembang pesat dan berubah menjadi komplek pertokoan Eropa terkemuka di Hindia Belanda. Di kawasan tersebut terdapat hotel, restoran, dan beragam toko yang menyediakan segala kebutuhan.


3.ikon keindahan histori sosial politik - gedung merdekaHasil gambar untuk gedung merdeka Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1895 dan dinamakan Sociëteit Concordia, dan pada tahun 1926 bangunan ini direnovasi seluruhnya oleh Wolff Schoemacher, Aalbers dan Van Gallen.[2] Gedung Sociëteit Concordia dipergunakan sebagai tempat rekreasi dan sosialisasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka untuk berdansa, menonton pertunjukan kesenian, atau makan malam.

4.ikon keindahan kota - taman dago
Hasil gambar untuk taman dagosebuah taman hijau nan asri yang akan menemani anda menikmati suasana yang gaduh di siang hari,yg unik dari taman ini adalah elemen gigantisme yg berupa huruf D-A-G-O(dibaca DAGO)yg cukup sukses menarik orang untuk datang ke tempat ini untuk sekedar berfoto ria

5.ikon keindahan alam - gunung tangkuban perahu 
Hasil gambar untuk gunung tangkuban perahu
Salah satu tempat wisata alam yang identik dengan kota Bandung adalah Gunung Tangkuban Perahu. Asal mula terjadinya gunung ini dikisahkan dalam legenda rakyat yang terkenal yaitu kisah Sangkuriang. Gunung ini memiliki tiga kawah yang terkenal. Memandang kawah gunung dan menikmati suasana di sekitarnya mampu menarik banyak pengunjung, khususnya pada hari libur.

6.ikon keindahan sejarah perjuangan bangsa - gedung sateHasil gambar untuk gedung sate  Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.

7.ikon keindahan ilmu pengetahuan - observatorium bosschaHasil gambar untuk observatorium bosschaObservatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.

0 komentar:

Posting Komentar